Tim PKS berfoto bersama Ka. Polres Tuba

Tim PKS SMA Negeri 2 Menggala mengikuti pelatihan di kantor Polres Tuba, guna meningkatkan disiplin para siswa siswi.

Kegiatan Belajar Mengajar di SMAN 2 Menggala

Para siswa kelas XII IPA 1, sedang diberikan pengarahan, mengenai etika dan pengembangan diri.

Duta Mulih Menganai

Siswi SMA Negeri 2 Menggala, Menjadi Perwakilan Kab. TUBA, dalam acara Mulih Menganai di Prov Lampung.

Lomba Tari di GSG

Siswa SMA Negeri 2 Menggala memperoleh juara 1 dalalam lomba tari se-Kab. Tulang Bawang.

Tim Paskibraka SMA Negeri 2 Menggala

Tim Paskibraka SMA Negeri 2 Menggala, terpilih untuk mengibarkan Bendera RI pada Acara 17 Agustur, bertempat di Pemda TUBA.

Cerdas Cermat Tingkat Kab. TUBA

Team SMA Negeri 2 Menggala, telah memperoleh Juara 1, dalam lomba cerdas cermat Se Kab. Tulang Bawang.

Group Tari SMAN 2 Menggala

Group Tari SMAN 2 Menggala, berfoto bersama di lapangan SMAN 2 Menggala.

Sabtu, 31 Maret 2012

Calculated Field vs Calculated Item di Pivot Table

Di Pivot Table kita dapat membuat yang namanya Calculated Field dan Calculated Item. Apa beda antar keduanya ?

Berikut adalah perbedaannya :
  • Calculated Field kita gunakan jika kita ingin menambahkan field / kolom baru pada daftar field yang ada.
  • Calculated Item kita gunakan jika ingin menambahkan daftar nilai dari suatu field, dengan ini otomatis menambah item grouping baru. Sebagai catatan, formula tidak boleh menggunakan item dari field lain.
Berikut adalah contoh penggunaan keduanya menggunakan dokumen penjualan_pivot.xlsx yang dapat Anda download disini.

Penggunaan Calculated Field

Misalkan kita ingin menambahkan satu field, yaitu PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10% dari tiap nilai penjualan pada Pivot Table kita. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hal tersebut :
  • Buka sheet "Pivot" dan arahkan kursor ke area Pivot Table kita.
  • Pada ribbon "PivotTable Tools" | "Options", klik button "Formula" dan pilih "Calculated Field".

  • Pada kotak dialog "Insert Calculated Field" yang muncul, masukkan nilai berikut di bawah ini kemudian klik tombol "OK" :
    • Name     : PPN
    • Formula  :  = nilai_penjualan * 0.1

  • Field baru, "Sum of PPN" akan muncul pada Pivot Table kita.

  • Selesai.

Penggunaan Calculated Item

Misalkan kita ingin menambahkan satu nilai pada field "month",  yaitu Q1 yang mewakili total penjualan pada bulan 1 s/d 3. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hal tersebut :
  • Buka sheet "Pivot" dan arahkan kursor ke area nilai "month" pada Pivot Table kita.

  • Pada ribbon "PivotTable Tools" | "Options", klik button "Formula" dan pilih "Calculated Item".
  • Pada kotak dialog "Insert Calculated Item in "month"" yang muncul, masukkan nilai berikut di bawah ini kemudian klik tombol "OK" :
    • Name     : Q1
    • Formula  :  = '1'+ '2'+ '3'

  • Item baru pada "month" yaitu "Q1" - yang merupakan penjumlahan dari nilai terkait dari bulan 1 s/d 3 - akan muncul pada Pivot Table kita.

  • Selesai.

Membulatkan Angka di Excel 2007

Pendahuluan

Ketika "bermain" dengan pengolahan angka di Excel, kita pasti sering mendapatkan angka pecahan - memiliki angka di belakang titik desimal. Contoh : 
  • 2200.3333
  • 99.9999
  • 10000.2145
  • dan lain-lain
Dan pada kebanyakan kasus, Anda ingin membulatkan angka tersebut dengan nilai terdekatkan. Atau dengan kata lain kita ingin melakukan rounding angka.

Function apa yang kita bisa gunakan ?  Berikut adalah daftar function tersebut dibagi dalam beberapa kategori pembulatan.

Pembulatan Dasar (Basic Rounding)

  1. ROUND(number, number of digits) - digunakan untuk membulatkan angka sampai digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUND(1.3, 0) => 1
    • ROUND(1.3, 1) => 1.3
    • ROUND(1.5, 0) => 2
    • ROUND(1.5, 1) => 1.5
    • ROUND(12.456, 1)  =>  12.5
    • ROUND(12.456, 2)  =>  12.46

  2. ROUNDDOWN(number, number of digits) - digunakan untuk membulatkan angka ke bawah dari digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUNDDOWN(1.3, 0) => 1
    • ROUNDDOWN(1.3, 1) => 1.3
    • ROUNDDOWN(1.5, 0) => 1
    • ROUNDDOWN(1.5, 1) => 1.5
    • ROUNDDOWN(12.456, 1)  =>  12.4
    • ROUNDDOWN(12.456, 2)  =>  12.45

  3. ROUNDUP(number, number of digits)  - digunakan untuk membulatkan angka ke atas dari digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUNDUP(1.3, 0) => 2
    • ROUNDUP(1.3, 1) => 1.3
    • ROUNDUP(1.5, 0) => 2
    • ROUNDUP(1.5, 1) => 1.5
    • ROUNDUP(12.456, 1)  =>  12.5
    • ROUNDUP(12.456, 2)  =>  12.46

Pembulatan Lanjut (Advanced Rounding)

  1. MROUND(number, multiple) - digunakan untuk membulatkan angka ke atas dari angka multiple yang digunakan.
    Contoh :
    • MROUND(11, 5) => 10
    • MROUND(12, 5) => 10
    • MROUND(12.5, 5) => 15
    • MROUND(13, 5) => 15

  2. FLOOR(number, significance) - digunakan untuk membulatkan ke bawah dari angka significance (multiple) yang digunakan.
    Contoh :
    • FLOOR(11, 5) => 10
    • FLOOR(12, 5) => 10
    • FLOOR(12.5, 5) => 10
    • FLOOR(13, 5) => 10

  3. CEILING(number, significance) - digunakan untuk membulatkan ke atas dari angka significance (multiple) yang digunakan.
    Contoh :
    • CEILING(11, 5) => 15
    • CEILING(12, 5) => 15
    • CEILING(12.5, 5) => 15
    • CEILING(13, 5) => 15

Download Source

Anda dapat mengunduh contoh dokumen yang menggunakan rounding dari url berikut : 

PivotTable : Merubah Urutan Field List

Anda sering kebingungan mencari field dari dialog PivotTable Field List ? Anda tidak sendirian pastinya karena field list ini tidak terurut secara alfabetik.  Bagaimana untuk mengurutkannya secara alfabetik sehingga mudah ditemukan ?

Berikut adalah langkah-langkahnya :
  1. Klik area PivotTable kita.
  2. Klik tab "Pivot Tools | Options" pada Ribbon.
  3. Klik "Options" pada grouping "PivotTable".



  4. Pada dialog "PivotTable Options" yang muncul klik tab "Display"
  5. Pada bagian "Field List" pilih opsi "Sort A to Z"


  6. Klik tombol "OK".
  7. Sekarang "Field List" sudah terurut secara alfabetik.
  8. Selesai.

Penggunaan Fungsi Index dan Match pada Excel 2007

Pendahuluan

Dalam keseharian pengolahan data dalam Excel hampir dipastikan Anda akan terlibat dalam dua kondisi berikut :
  • Memerlukan pencarian dari suatu nilai terhadap range data tertentu ( referensi ).
  • Pencarian terhadap referensi tersebut harus cukup dinamis, ini dalam arti dapat mencari dan mengambil data dari kolom / baris manapun yang kita tentukan.
Untuk keperluan hal tersebut, kita dapat melakukannya dengan mudah dari penggunaan dua fungsi Excel yaitu INDEX dan MATCH.

Fungsi INDEX

Fungsi INDEX adalah fungsi yang cukup sederhana - yang digunakan untuk mendapatkan nilai dari suatu cell berdasarkan pencarian pada suatu  definisi table / data range dari worksheet kita. 

Pencarian digunakan berdasarkan informasi posisi kolom dan baris dengan acuan dari kolom dan baris pertama table / data range tersebut. 

Syntax fungsi INDEX adalah sebagai berikut :

INDEX(array, row_num, [column_num])

Keterangan :
  • array : adalah table / range data yang terdiri dari satu atau beberapa kolom dan baris.
  • row_num : adalah angka yang menunjukkan posisi baris dengan acuan dari cell pertama ( kolom / baris ujung kiri atas ) dari array.
  • column_num :  adalah angka yang menunjukkan posisi kolom dengan acuan dari kolom / baris pertama dari array. Argumen ini bersifat opsional (boleh digunakan atau tidak).

Penjelasan mengenai fungsi INDEX ini dapat diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini. Terlihat ada satu formula "=INDEX(B3:B8, 4, 2)" yang mengambil data dari posisi 2 kolom dan 4 baris dari B3 ( cell pertama dari array / data range B3:D4 ). Hasil dari fungsi ini adalah nilai dari cell C6, yaitu nilai 20.


Gambar 1. Ilustrasi Contoh Penggunaan Fungsi Index

Gambar berikut menunjukkan contoh penggunaan fungsi INDEX pada Excel.


Gambar 2. Contoh Penggunaan Fungsi Index pada Excel 2007

Fungsi MATCH

Fungsi MATCH adalah fungsi yang digunakan untuk mencari suatu nilai dari suatu range yang terdapat pada suatu kolom atau baris, tapi tidak kedua-duanya. 

Syntax fungsi MATCH adalah sebagai berikut :

MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type])

Keterangan :
  • lookup_value : adalah nilai yang ingin dicari pada lookup_array.
  • lookup_array : adalah range data dari suatu kolom ataupun baris.
  • match_type :  adalah angka yang menunjukkan tipe pencocokan sebagai berikut :
    •  1 : jenis pencocokan dimana lookup_array dalam keadaan terurut secara ascending (kecil ke besar). Pencocokan dilakukan dengan mengambil nilai terbesar dari range data yang lebih kecil atau sama dari lookup_value.
    •  0 :  jenis pencocokan dimana pada lookup_array dicari data yang sama persis dengan lookup_value. Urutan data tidak menjadi masalah. Jika diketemukan lebih dari satu data yang sama, maka akan diambil data yang pertama kali diketemukan secara sekuensial.
    • -1 :  jenis pencocokan dimana lookup_array dalam keadaan terurut secara descending (besar ke kecil).  Pencocokan dilakukan dengan mengambil nilai terkecil dari range data yang lebih besar atau sama dari lookup_value.

Untuk kejelasan match_type ini, perhatikan ilustrasi pada Gambar 3 di bawah ini. Pada contoh tersebut nilai lookupnya adalah 3, yang kemudian dicari pada data array dengan tiga kelompok susunan data seperti tampak pada gambar. 

Dengan pilhan tiap tipe mulai dari -1, 0 dan 1 didapatkan posisi dari fungsi match masing-masing adalah 5, 2, dan 4.


Gambar 3. Ilustrasi Contoh Penggunaan Match Type (Skema Pertama)

Contoh lainnya terlihat pada Gambar 4 di bawah ini. Pada kasus ini nilai lookupnya adalah 4 yang dicari pada data array dengan nilai 1, 2, 3, 3, 5, 5 dan 6 (sama dengan contoh sebelumnya). Dengan pilhan tiap  tipe mulai dari -1, 0 dan 1 didapatkan posisi dari fungsi match masing-masing adalah 3, NA (Not Available / Tidak Ditemukan), dan 4.


Gambar 4. Ilustrasi Contoh Penggunaan Match Type (Skema Kedua)

Gambar-gambar berikut menunjukkan beberapa contoh penggunaan match pada Excel 2007 (klik pada gambar untuk memperbesar).


Gambar 5. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (1)



Gambar 6. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (2)



Gambar 7. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (3)

Penggunaan dari Gabungan Fungsi INDEX dan MATCH

Seperti dijelaskan sebelumnya, penggabungan fungsi INDEX dan MATCH akan menghasilkan solusi pencarian data yang cukup powerful dimana kita dapat mencari dari referensi berdasarkan kolom / baris yang kita inginkan.

Syntax dari penggabungan fungsi ini tampak seperti berikut :

INDEX(array, MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]), column_num)

jika yang dicari adalah data range baris pada suatu kolom, atau.. 


INDEX(array, row_num, MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]))

jika yang dicari adalah data range kolom pada suatu baris.

Sekilas solusi ini mirip dengan fungsi VLOOKUP yang telah kita bahas sebelumnya. Namun dengan fungsi VLOOKUP kita terbatas pada pencarian pada kolom pertama pada data range referensi dan harus terurut, sedangkan dengan penggabungan fungsi ini kita bisa mencari dari kolom manapun dan tidak perlu dalam keadaan terurut (sesuai match_type tentunya).

Berikut adalah dua gambar contoh penggunaan dari gabungan kedua fungsi INDEX dan MATCH.

Gambar 8. Contoh Penggunaan Index dan Match (1)


Gambar 9. Contoh Penggunaan Index dan Match (2)

Kesimpulan

Fungsi MATCH dan INDEX masing-masing merupakan fungsi untuk melakukan pencarian dan navigasi dari suatu table / data range. Bedanya fungsi MATCH mengembalikan nilai posisi sedangkan fungsi INDEX mengembalikan nilai dari suatu posisi cell.

Penggabungan kedua fungsi tersebut menjadi solusi yang sangat baik sebagai alternatif dari fungsi VLOOKUP yang telah dikenali sebagai fungsi untuk mencari / lookup suatu nilai referensi.

Fungsi VLookup Pada Excel 2007

Pendahuluan

Jika Anda sudah bekerja dengan jumlah data yang cukup besar di Excel, biasanya data tersebut akan dibagi ke dalam beberapa sheet terpisah. Tujuannya agar data tetap dapat terkateogri dengan baik sehingga lebih mudah dicari.

Nah, tapi bagaimana Anda menghubungkan data dari berbagai sheet tersebut jika saling berelasi ?

Salah satunya adalah dengan cara lookup value atau mencari nilai padanan dari suatu cell ke table lain - baik sheet yang sama maupun terpisah.

Untuk melakukan lookup, Excel menyediakan dua fungsi berikut :
  • vlookup (vertical lookup).
  • hlookup (horizontal lookup).
Dan pada artikel ini, akan ditunjukkan contoh penggunaan fungsi vlookup - yaitu melakukan lookup dengan referensi data vertikal (row based). 



Terkait syntax vlookup di bawah ini, gambar di atas mengilustrasikan mekanisme lookup ini, dimana :
  1. data sumber (lookup value) dari cell bernilai "kode 3" akan dicari ke suatu table referensi (table_array) .
  2. kolom pertama (kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4) dari table_array berfungsi sebagai kunci (key).
  3. dari proses lookup kita akan dapatkan posisi di baris ke 3.
  4. setelah itu kita akan mengambil kolom yang kita inginkan (col_index_num)  dari baris tersebut. 

Syntax :

VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, range_lookup)

Keterangan :
  • lookup_value     : nilai yang akan dicari ke table_array
  • table_array      : range nilai dimana terdapat nilai yang dicari
  • col_index_num    : indeks kolom yang dicari
  • range_lookup    : berisi nilai 0 atau 1. Nilai 1 artinya jika tidak ada nilai yang cocok, maka akan dicari pendekatannya.

Contoh Penggunaan VLookup

Kita akan mencoba menggunakan vlookup untuk mencari referensi nama produk dari kode produk dalam suatu daftar transaksi. 
  • Download file contoh data_vlookup.xlsx dari link berikut :
  • Jalankan aplikasi MS Excel 2007 dan buka file tersebut
  • File ini berisi dua sheet :
    • transaksi_penjualan : berisi contoh data transaksi penjualan
    • master_produk : berisi data lengkap referensi produk


  • Buka sheet transaksi_penjualan. Pada sheet ini tidak ada informasi nama produk, yang ada adalah data kode produk. Dan melalui nilai kode produk ini kita akan cari data nama produk yang terdapat pada sheet master_produk.
  • Sisipkan 1 kolom kosong diantara kolom E (kode_produk) dan F (jumlah_pembelian) sehingga F bergeser ke G. Pada kolom F1 isikan nilai "nama produk"


  • Cell-cell yang berada di bawah kolom F (nama produk) ini akan dicari dari sheet master_produk berdasarkan nilai cell pada kolom E (kode_produk) dengan fungsi VLookup.
  • Namun sebelumnya pastikan bahwa table data pada sheet master_produk terurut (sorted) pada kolom B (kode_produk).
  • Pada kolom F2 masukkan fungsi vlookup sebagai berikut :

    =VLOOKUP(E2,master_produk!$B$2:$F$42,3)

    dimana E2 menunjukkan nilai dari kode produk, yang akan dicari ke table dengan range B2 s/d F42 di sheet master_produk. Dari range ($B$2:$F$42) tersebut pastikan kolom pertama adalah kolom B (kode produk) sebagai referensi. Setelah itu kita ambil kolom ketiga dari range yang merupakan nama produk.



  • Anda seharusnya mendapatkan nama produk "salak 1 kg" pada cell F2.
  • Copy cell F2 ke seluruh baris di bawah. Anda seharusnya mendapatkan hasil sebagai berikut di bawah ini.


  • Selesai

Video Tutorial

Bagi Anda yang mungkin masih bingung dengan penggunaan fungsi VLOOKUP dapat coba melihat video tutorial kami berikut ini :
 

Contoh Penggunaan Fungsi SUMIF

Pendahuluan

SUMIF adalah fungsi penjumlahan nilai pada suatu range data dengan pengkondisian atau filter yang ditentukan oleh kita. 

Syntax dari fungsi SUMIF adalah sebagai berikut :

SUMIF(range, criteria, [sum_range])

Keterangan
  • range : adalah range dari cell-cell yang ingin kita evaluasi berdasarkan kriteria yang akan kita tentukan.
  • criteria : kondisi atau aturan filter yang ingin kita gunakan.
  • sum_range : jika ini disebutkan maka range ini yang akan jadi acuan untuk mengambil nilai, tetapi posisinya sesuai dengan kolom - baris dari range yang terfilter.

Contoh Penggunaan

  • Sebagai contoh, kita memiliki data range seperti terlihat di bawah ini  (A2:D10). Yang ingin kita lakukan adalah mengambil total dari Kacang saja kemudian ditempatkan hasilnya pada D11.


  • Tempatkan cursor pada cell D11 dan ketikkan formula berikut :

    =SUMIF(D3:D10,"=Kacang",C3:C10)

    ini artinya dari range kriteria dari D3:D10, kita mengambil yang nilainya Kacang saja. Setelah itu ambil range nilai yang akan dijumlah yaitu C1:C10.

  • Hasilnya akan terlihat sebagai berikut. Nilai 15 didapatkan sebagai total jumlah untuk Kacang saja.


  • Selesai

Download Contoh

Klik disini untuk mendownload contoh worksheet yang berisi penggunaan SUMIF pada artikel ini.

Mengambil Bagian dari Teks (Substring)

Fungsi SUBSTRING terdapat di beberapa bahasa pemograman yang digunakan untuk mengambil sebagian dari string / teks. Bagaimana dengan di Excel ?

Untuk ini kita menggunakan fungsi MID, syntaxnya sebagai berikut :

MID(text, start_num, num_of_chars)

dimana :
  • text : adalah teks / string yang akan diolah
  • start_num : posisi indeks / karakter awal
  • num_of_chars : jumlah karakter yang akan diambil

Contoh :
  • MID("belajarexcel.info", 1, 7) => belajar
  • MID("belajarexcel.info", 13, 10) => .info

Menggabungkan Teks di Excel

Pendahuluan

Penggabungan teks di Excel sangat sering dilakukan, misalkan untuk tujuan pengkodean. Ada dua cara sederhana untuk menggabungkan teks yaitu dengan menggunakan operator & dan fungsi concatenation.

Sebagai contoh kita menggunakan contoh worksheet berikut ini :


Kita akan menggabungkan cell A2, B2, c2, D2, dan E2 dengan kedua metode tersebut.

Menggunakan Operator &

  • Arahkan kursor Anda ke F2.
  • Ketik formula berikut dan tekan Enter.

    =A1 & B2 & C2 & D2 & E2 & F2
  • Hasilnya akan tampak sebagai berikut.

  • Selesai

Menggunakan Fungsi Concatenation

  • Arahkan kursor Anda ke G2.
  • Ketik formula berikut dan tekan Enter.

    =CONCATENATE(A2,B2,C2,D2,E2)

  • Hasilnya akan tampak seperti pada gambar berikut.

  • Selesai.

Penggunaan Fungsi IF pada Excel

Pada Excel 2007 dan versi sebelumnya, fungsi IF merupakan fungsi dasar yang digunakan untuk mendapatkan nilai berdasarkan kondisi tertentu. 

Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi keputusan, dimana kita menetapkan rule / aturan yang akan mengambil keputusan pengembalian nilai yang berbeda dari input yang masuk.

Syntax dasar dari fungsi IF adalah sebagai berikut

IF(logical_test_value, value_if_true, value_if_false)


Contoh Penggunaan

Misalkan kita memiliki contoh data penjualan sederhaan berikut ini. Total Bayar pada kolom "Total Bayar" (G) akan diisi dengan potongan diskon 10% dari "Total" jika pada kolom "Diskon" terdapat nilai "Y".


Pemecahannya untuk cell G2 adalah sebagai berikut :

=F2*IF(C2="Y",0.9,1)

Penjelasan :
  • Nilai G2 (Total Bayar) didapat dari hasil perkalian F2 (Total) dengan 0.9 (diskon 10%) jika nilai C2 (Diskon) adalah "Y".
  • Jika nilai C2 (Diskon) bukan "Y" maka tidak ada diskon, dan nilai G2


Contoh file Excel ini dapat Anda download disini.

Penggunaan Rumus Pada Excel 2007

Pendahuluan

Rumus atau formula pada Excel 2007 adalah suatu persamaan perhitungan matematika yang kita masukkan ke dalam suatu cell.  Persamaan tersebut akan biasanya melibatkan cell / range dari cell lain sehingga sifatnya dinamis.

Tutorial singkat berikut menunjukkan dasar penggunaan formula pada Excel 2007. 

Persamaan dan Komponen Rumus

Persamaan rumus pada Excel selalu dengan penulisan tanda sama dengan ( = ) diikuti :
  • Nilai angka maupun huruf : misalkan nilai 1, 23, 'A', 'Halo', dll.
  • Tanda Operator : misalkan +, -, *, / , dll.
  • Fungsi : misalkan sum( .. ), vlookup( .. ), dll.
  • Referensi cell atau range : misalkan A1, C4, A1:B5, dll.

Contoh : Menggunakan Nilai Angka / Huruf (Literal)

  • Pada salah satu cell ketik rumus berikut dan tekan tombol Enter.

  • = 8 * 8


  • Hasil perkalian yaitu nilai 64 akan terlihat pada cell tersebut. Namun pada bagian "formula bar" rumus cell tersebut akan tetap terlihat.



Contoh : Menggunakan Referensi Cell

  • Cobalah masukkan angka 3 dan 4 pada dua cell, misalkan pada A1 dan B1 seperti tampak pada gambar berikut.


  • Arahkan cell Anda ke posisi C1.


  • Pada cell C1 coba ketik rumus berikut dan tekan tombol Enter.

    = 2 * (A1 + B1)

    Perhatikan pada tiap referensi (A1 dan B1) akan memiliki warna yang berbeda untuk teksnya - dengan highlight juga pada tiap cell dengan warna yang bersesuaian.


  • Hasil dari perhitungan rumus tersebut, yaitu 2 kali pertambahan A1 dan B1 (7) adalah 14. Hasil tersebut terlihat pada cell C1 dengan rumus asalya masih terlihat pada formula bar.


Contoh : Menggunakan Function

  • Cara lain untuk melakukan operasi penambahan adalah dengan function SUM(..).
  • Arahkan cell Anda ke posisi D1.


  • Pada cell tersebut ketik =SUM(  seperti terlihat pada gambar berikut. Terlihat pada saat kita berhenti mengetik akan muncul tooltips yang memberi kita informasi singkat penggunaan function SUM tersebut.


  • Pada posisi tersebut kita bisa ketik nilai atau referensi yang kita inginkan, tapi kali ini coba gerakkan cursor saja ke posisi A1 tanpa perlu melakukan penekanan Enter terlebih dahulu.

    Terlihat bahwa di dalam function SUM akan terisi referensi A1 dan pada cell A1 sekarang juga ada kotak seperti kumpulan semut berjalan (walking ants) yang menandakan cell tersebut lagi menjadi referensi untuk input.


  • Sekarang ketik : (tanda titik dua). Terlihat di dalam fungsi sum akan muncul tanda titik dua dan juga referensi A1 kembali. Ini artinya kita akan mengambil range nilai dari cell A1 kembali ke A1.

    Sebagai catatan : posis kursor sekarang untuk mengetik ada di D1 dan posisi untuk menggerakkan kursor ada pada A1.


  • Sekarang gerakkan kursor ke kanan 1 kali (posisi B1). Perhatikan perubahan pada isi dari fungsi SUM(...).


  • Tekan Enter sekarang. Terlihat hasil pada D1 adalah 7 dan Excel akan melengkapi sendiri tanda penutup kurung ) untuk function tersebut.


  • Selesai

Mengenal Arti Kata di Printah DOS

Mungkin bagi Anda yang mengenal komputer mulai di Windows XP tidak banyak yang mengenal MS DOS, mungkin bisa dikatakan tidak tahu, kali ini saya akan memberikan beberapa Command/perintah dan arti di dalam sistem operasi MS DOS. Saya biasanya menggunakan perintah dalam DOS untuk mengcopy file yang masih selamat dari virus..
beberapa command dan arti dalam MS DOS

APPEND : Causes MS-DOS to look in other directories when editing a file or running a command.

ARP : Displays, adds, and removes arp information from network devices

ASSIGN : Assign a drive letter to an alternate letter

ASSOC : View the file associations

AT : Schedule a time to execute commands or programs.

ATMADM : Lists connections and addresses seen by Windows ATM call manager.

ATTRIB : Display and change file attributes.

BATCH : NRecovery console command that executes a series of commands in a file.

BOOTCFG : Recovery console command that allows a user to view, modify, and rebuild the boot.ini

BREAK : Enable / disable CTRL + C feature.

CACLS : View and modify file ACL's.

CALL : Calls a batch file from another batch file.

CD : Changes directories.

CHCP : Supplement the International keyboard and character set information.

CHDIR Changes directories.

CHKDSK : Check the hard disk drive running FAT for errors.

CHKNTFS : Check the hard disk drive running NTFS for errors.

CHOICE : Specify a listing of multiple options within a batch file.

CLS : Clears the screen.

CMD : Opens the command interpreter.

COLOR : Easily change the foreground and background color of the MS-DOS window.

COMP : Compares files.

COMPACT : Compresses and uncompress files.

CONTROL : Open control panel icons from the MS-DOS prompt.

CONVERT : Convert FAT to NTFS.

COPY : Copy one or more files to an alternate location.

CTTY : Change the computers input/output devices.

DATE : View or change the systems date.

DEBUG : Debug utility to create assembly programs to modify hardware settings.

DEFRAG : Re-arrange the hard disk drive to help with loading programs.

DEL : Deletes one or more files.

DELETE : Recovery console command that deletes a file.

DELTREE : Deletes one or more files and/or directories.

DIR : List the contents of one or more directory.

DISABLE : Recovery console command that disables Windows system services or drivers.

DISKCOMP : Compare a disk with another disk.

DISKCOPY : Copy the contents of one disk

DOSKEY : Command to view and execute commands that have been run in the past.

DOSSHELL : A GUI to help with early MS-DOS users.

DRIVPARM : Enables overwrite of original device drivers.

ECHO : Displays messages and enables and disables echo.

EDIT : View and edit files.

EDLIN : View and edit files.

EMM386 : Load extended Memory Manager.

ENABLE : Recovery console command to enable a disable service or driver.

ENDLOCAL : Stops the localization of the environment changes enabled by the setlocal command.

ERASE : Erase files

EXPAND : Expand a Microsoft Windows file back to it's original format.

EXIT : Exit from the command interpreter.

EXTRACT : Extract files from the Microsoft Windows cabinets.

FASTHELP : Displays a listing of MS-DOS commands and information about them

FC : Compare files.

FDISK : Create the partitions on the hard disk drive.

FIND : Search for text within a file.

FINDSTR : Searches for a string of text within a file.

FIXBOOT : Writes a new boot sector.

FIXMBR : Writes a new boot record to a disk drive.

FOR : Boolean used in batch files.

FORMAT : Command to erase and prepare a disk drive.

FTP : Command to connect and operate on a FTP server.

FTYPE : Displays or modifies file types used in file extension asociations.

GOTO : Moves a batch file to a specific label or location.

GRAFTABL : Show extended characters in graphics mode.

HELP : Display a listing of commands and brief explanation.

IF : Allows for batch files to perform conditional processing.

IFSHLP.SYS : 32-bit file manager.

IPCONFIG : Network command to view network adapter settings and assigned values.

KEYB : Change layout of keyboard.

LABEL : Change the label of a disk drive.

LH : Load a device driver in to high memory.

LISTSVC : Recovery console command that displays the services and drivers.

LOADFIX : Load a program above the first 64k.

LOADHIGH : Load a device driver in to high memory.

LOCK : Lock the hard disk drive.

LOGON : Recovery console command to list installations and enable administrator login.

MAP : Displays the device name of a drive.

MD : Command to create a new directory.

MEM : Display memory on system.

MKDIR : Command to create a new directory.

MODE : Modify the port or display settings.

MORE : Display one page at a time.

MOVE : Move one or more files from one directory to another DIRECTORY

MSAV : Early Microsoft Virus scanner.

MSD : Diagnostics utility.

MSCDEX : Utility used to load and provide access to the CD-ROM.

NBTSTAT : Displays protocol statistics and current TCP/IP connections using NBT

NET : Update, fix, or view the network or network settings

NETSH : Configure dynamic and static network information from MS-DOS.

NETSTAT : Display the TCP/IP network protocol statistics and information.

NLSFUNC : Load country specific information.

NSLOOKUP : Look up an IP address of a domain or host on a network.

PATH : View and modify the computers path location

PATHPING : View and locate locations of network latency

PAUSE : command used in batch files to stop the processing of a command.

PING : Test / send information to another network computer or network device .

POPD : Changes to the directory or network path stored by the pushd command.

POWER : Conserve power with computer portables.

PRINT : Prints data to a printer port.

PROMPT : View and change the MS-DOS prompt.

PUSHD : Stores a directory or network path in memory so it can be returned to at any time.

QBASIC : Open the QBasic.

RD : Removes an empty directory.

REN : Renames a file or directory.

RENAME : Renames a file or directory.

RMDIR : Removes an empty directory.

ROUTE : View and configure windows network route tables.

RUNAS : Enables a user to execute a program on another computer.

SCANDISK : Run the scandisk utility.

SCANREG : Scan registry and recover registry from errors.

SET : Change one variable or string to another.

SETLOCAL : Enables local environments to be changed without affecting anything else.

SHARE : Installs support for file sharing and locking capabilities.

SETVER : Change MS-DOS version to trick older MS-DOS programs.

SHIFT : Changes the position of replaceable parameters in a batch program.

SHUTDOWN : Shutdown the computer from the MS-DOS prompt.

SMARTDRV : Create a disk cache in conventional memory or extended memory.

SORT : Sorts the input and displays the output to the screen.

START : Start a separate window in Windows from the MS-DOS prompt.

SUBST : Substitute a folder on your computer for another drive letter.

SWITCHES : Remove add functions from MS-DOS.

SYS : Transfer system files to disk drive.

TELNET : Telnet to another computer / device from the prompt.

TIME : View or modify the system time.

TITLE : Change the title of their MS-DOS window.

TRACERT : Visually view a network packets route across a network.

TREE : View a visual tree of the hard disk drive.

TYPE : Display the contents of a file.

UNDELETE : Undelete a file that has been deleted.

UNFORMAT : Unformat a hard disk drive.

UNLOCK : Unlock a disk drive.

VER : Display the version information.

VERIFY : Enables or disables the feature to determine if files have been written properly.

VOL : Displays the volume information about the designated drive.

XCOPY : Copy multiple files, directories, and/or drives from one location to another.

TRUENAME : When placed before a file, will display the whole directory in which it exists

TASKKILL : It allows you to kill those unneeded or locked up applications

Olimpiade Bidang Informatika (jawaban 11-20)


PEMBAHASAN SOAL NOMOR 11 – 13

Soal nomor 11 – 13 ini harus diselesaikan dengan cara coba-coba. Kita harus menghitung angka yang telah ditentukan lebih dulu baru kemudian memasangkannya pada angka yang ada sesuai dengan ketentuan yang telah dijelaskan dalam deskripsi pertanyaan di atas.

Jawaban Soal Nomor 11.
Perhatikan ketentuan yang diberikan pada deskripsi pertanyaan dan soal!
Untuk nilai O = 4, maka:
TWO





TW4

TWO
+


=========oo}}

TW4
+
FOUR





F4UR


Perhatikan perhitungan di atas! Dari perhitungan tersebut, dapat kita ketahui hal-hal sebagai berikut:
(1) Nilai R = O + O = 4 + 4 = 8
(2) Nilai T = … + … = 4. Nilai yang bisa memenuhi ketentuan ini adalah 2 dan 7 (dimana 2 + 2 = 4 dan 7 + 7 = 14; ditulis digit terakhirnya saja, yaitu 4). Mengingat ada ketentuan bahwa nilai F ≠ 0, maka nilai yang memenuhi adalah 7, maka nilai F jadi 1.
Sehingga:
7W4

7W4
+
14U8


(3) Nilai yang belum diketahui adalah W dan U. Untuk nilai W, bisa diperoleh dengan mencoba jawaban yang disediakan. Bila memenuhi syarat yang ada, maka jawaban itu yang benar.
Kita coba dulu alternatif jawaban (A), yaitu 84.
W = 84 : (7 x 4) = 84 : 28 = 3; nilai ini memenuhi syarat, jadi jawaban A adalah benar. Untuk alternatif jawaban yang lain tidak perlu dicoba lagi. Dengan demikian, U = 3 + 3 = 6.
Sehingga jawaban yang benar adalah (A) 84.

Jawaban Soal Nomor 12.
 
 Pertanyaannya adalah : Jika R = 0, maka F + O + U + T = …?
Untuk R = 0, maka O bisa bernilai 0 atau bisa juga bernilai 5. Tetapi, bila O bernilai 0, maka nilai O akan sama dengan nilai R, dan hal ini tidak diperbolehkan (perhatikan deskripsi pertanyaan di atas). Dengan demikian, O harus bernilai 5.
Untuk O = 5, maka:
TWO





TW5

TWO
+


=========o}}

TW5
+
FOUR





F5U0


Perhatikan perhitungan di atas!

(1) Nilai F harus bernilai > 0, dan nilai yang pasti adalah 1, karena pertambahan dari dua angka dengan 1 digit yang sama paling besar akan menghasilkan 18.
(2) Nilai T harus merupakan nilai yang kalau dijumlahkan hasilnya adalah 15. nilai yang memenuhi adalah 7, dengan catatan: ada penambahan angka dari digit berikutnya (dari nilai U).
(3) Nilai W + W harus di atas 10, karena nanti hasilnya (nilai puluhannya) akan diberikan kepada T. Nilai yang mungkin untuk W adalah 6. Nilai lain yang mungkin adalah 8 dan 9, tetapi bila nilai W = 8, maka nilai U = 7 (tidak diperbolehkan karena sama dengan nilai T). Bila nilai W = 9, maka nilai U = 9 (tidak boleh karena sama dengan W)
Sehingga, susunan yang mungkin adalah:
765
765
1530

Untuk mendapatkan jawaban yang pasti, maka angka-angka yang telah kita peroleh sebelumnya di atas dapat kita coba masukkan dalam perhitungan sebagai berikut:  F + O + U + T = 1 + 5 + 3 + 7 = 16. Perhatikan, angka 16 ini ada di dalam alternatif jawaban yang telah disediakan, yaitu jawaban (B).
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah (B) 16.

Jawaban Soal Nomor 13.

Pertanyaannya adalah berapa hasil dari :
(1000 x F) + (100 x O) + (10 x U) + R

= .....?
(100 x T) + (10 x W) + 0



Berdasarkan jawaban no. 11 dan no. 12 di atas, kita dapat mengerjakan soal ini dengan 2 jawaban (mengingat jawaban no.11 dan 12 menghasilkan angka yang berbeda).
(1) Berdasarkan no.11, diketahui :  T = 7; W = 3; O = 4; F = 1; U = 6; dan R = 8
(2) Berdasarkan no.12, diketahui :  T = 7; W = 6; O = 5; F = 1; U = 3; dan R = 0

Sebaiknya kedua nilai ini kita coba semua, kemudian dicocokkan dengan alternatif jawaban yang ada.

(1) Berdasarkan no. 11
Kita masukkan angka-angka hasil perhitungan dari jawaban no.11 di atas (dimana T = 7; W = 3; O = 4; F = 1; U = 6; dan R = 8) sebagai berikut :
(1000 x 1) + (100 x 4) + (10 x 6) + 8
(100 x 7) + (10 x 3) + 4
= 1000 + 400 + 600 + 8
=
2008
= .....?
700 + 30 + 4
734

Hasilnya pasti pecahan (kalau tidak percaya, silahkan dihitung :) ). Alternatif jawaban yang disediakan tidak ada yang pecahan (semuanya berupa bilangan bulat).

(2) Berdasarkan no. 12
Kita masukkan angka-angka hasil perhitungan dari jawaban no.12  (dimana T = 7; W = 6; O = 5; F = 1; U = 3; dan R = 0) sebagai berikut :
(1000 x 1) + (100 x 5) + (10 x 3) + 0
(100 x 7) + (10 x 6) + 5
=
1000 + 500 + 300 + 0
=
1530
= 2

=======o}} BENAR...

700 + 60 + 5
765



Dengan demikian, jawaban yang benar adalah (C) 2.


Jawaban soal nomor 15:

Perhatikan deskripsi pertanyaan di atas! A mengatakan bahwa B adalah seorang ksatria (kalau hal ini benar, berarti A juga seorang ksatria (jujur); tetapi kalau ini tidak benar, berarti A dan B adalah penipu karena A sudah berbohong dengan mengatakan bahwa B adalah seorang ksatria padahal sebenarnya B adalah penipu).
Untuk memastikannya, kita lihat pernyataan yang disampaikan oleh B. B mengatakan “Golongan kami berbeda?” Hal ini mengandung arti bahwa golongan A dan B adalah sama, yaitu mereka berdua adalah penipu.
Dengan demikian, jawabannya adalah (E) Keduanya adalah penipu.

Jawaban soal nomor 16:

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita tinjau alternatif jawaban yang disediakan satu per satu.
Jawaban (A) dan (B) tidak mungkin benar, karena soal tidak menyinggung tentang jumlah murid per kelas.
Jawaban (C) : tidak bisa dipastikan bahwa jumlah murid tiap kelas lanjutan yang mendapat nilai 10 naik lebih dari 8%, jadi jawaban (C) ini salah.
Jawaban (D) : ada kemungkinan benar, karena mungkin saja dari total kenaikan 8% tersebut, salah satu dari kelas lanjutan mendapat nilai lebih dari 8%.
Jawaban (E) : pernyataan ini pasti benar. Dari pernyataan pada soal diketahui bahwa total murid yang mendapat nilai 10 naik 8%, tetapi murid kelas pemula yang dapat nilai 10 turun. Ini berarti bahwa jumlah murid kelas lanjutan yang mendapat nilai 10 naik lebih banyak daripada murid kelas pemula.

Dari alternatif jawaban yang disediakan, alternatif jawaban yang paling benar adalah (E) Jumlah murid kelas lanjutan yang mendapat nilai 10 naik lebih banyak dibanding murid kelas pemula.
Jawaban soal nomor 17:

Pernyataan pada soal adalah: “Hanya pada hari Sabtu, Maya makan bakso, sesudah itu pergi ke bioskop”.

Dari tiga pernyataan tambahan, kita diminta untuk menentukan pernyataan yang sesuai dengan pernyataan pada soal. Untuk keperluan ini, kita harus menganalisis pernyataan-pernyataan lain tersebut, yaitu sebagai berikut:

I.    Jika bukan hari Sabtu, maka Maya tidak makan bakso dan tidak pergi ke bioskop.
(Pernyataan ini salah, karena bisa saja Maya makan bakso ataupun pergi ke bioskop di hari selain Sabtu. Perhatikan pernyataan pada soal mengandung arti bahwa ”Hanya pada hari Sabtu, Maya makan bakso, sesudah itu pergi ke bioskop”, bukannya ”Hanya pada hari Sabtu, Maya makan bakso dan pergi ke bioskop”)
II.    Jika suatu hari Maya makan bakso dan pergi ke bioskop, maka hari itu adalah hari Sabtu. (Pernyataan ini benar. Sesuai pernyataan pada soal, kalau Maya makan bakso dan pergi ke bioskop, maka hari itu pastilah hari Sabtu)
III.    Jika Maya makan bakso dan tidak pergi ke bioskop, maka hari itu bukan hari Sabtu. (Pernyataan ini benar. Maya hanya makan bakso, dan dia tidak pergi ke bisokop. Berarti hari itu bukan hari Sabtu)

Dengan demikian, pernyataan yang benar adalah pernyataan II dan III, dan berarti jawaban yang benar adalah (E) hanya II dan III.
Jawaban soal nomor 18:

Pernyataan jawaban yang paling sesuai dengan pernyataan pada soal adalah jawaban (D) Kamar-kamar di lantai ke empat memiliki tangga darurat. kalian bisa kan membahas atau menganalisisnya sendiri ;) ???

Jawaban soal nomor 19:

Perhatikan bahwa loop while memiliki syarat “x lebih besar dari y”. Sehingga selama syarat tersebut terpenuhi (syarat bernilai TRUE) maka looping akan terus dijalankan. Dan proses looping akan berhenti apabila syarat sudah tidak terpenuhi (bernilai FALSE) Perhatikan jalannya proses berikut ini:
x = 70, y = 5
Cek (x > y) -> (70 > 5) -> TRUE
    x = x - 10 = 70 - 10 = 60
    y = y + 2 = 5 + 2 = 7
Cek (x > y) -> (60 > 7) -> TRUE
    x = x - 10 = 60 - 10 = 50
    y = y + 2 = 7 + 2 = 9
Cek (x > y) -> (50 > 9) -> TRUE
    x = x - 10 = 50 - 10 = 40
    y = y + 2 = 9 + 2 = 11
Cek (x > y) -> (40 > 11) -> TRUE
    x = x - 10 = 40 - 10 = 30
    y = y + 2 = 11 + 2 = 13
Cek (x > y) -> (30 > 13) -> TRUE
    x = x - 10 = 30 - 10 = 20
    y = y + 2 = 13 + 2 = 15
Cek (x > y) -> (20 > 15) -> TRUE
    x = x - 10 = 20 - 10 = 10
    y = y + 2 = 15 + 2 = 17
Cek (x > y) -> (10 > 17) -> FALSE
    STOP
 
Setelah proses looping while selesai, nilai y terakhir adalah 17 (Jawaban yang benar C)

Jawaban soal nomor 20:

kita akan cek terlebih dahulu semua alternatif jawaban. Kita coba untuk pemisalan awal nilai a = 5 dan b = 3. Kita akan mencari jawaban sedemikian hingga hasil akhir dari proses perhitungan menghasilkan a = 3 dan b = 5.
Option A.
a = b – a = 3 – 5 = -2
b = b – a = 3 – (-2) = 5
a = b + a = 5 + (-2) = 3
Jadi a = 3 dan b = 5 (BENAR)
Option B.
b = b – a = 3 – 5 = -2
a = b + a = -2 + 5 = 3
a = b – a = -2 – 3 = -5
Jadi a = -5 dan b = -2 (SALAH)
Option C.
a = b + a = 3 + 5 = 8
a = b – a = 3 – 8 = -5
b = b – a = 3 – (-5) = 8
Jadi a = -5 dan b = 8 (SALAH)
Demikian seterusnya kita cek untuk option D dan E. Untuk option D dan E juga diperoleh hasil yang salah, sehingga jawaban yang benar adalah A.