Tim PKS berfoto bersama Ka. Polres Tuba

Tim PKS SMA Negeri 2 Menggala mengikuti pelatihan di kantor Polres Tuba, guna meningkatkan disiplin para siswa siswi.

Kegiatan Belajar Mengajar di SMAN 2 Menggala

Para siswa kelas XII IPA 1, sedang diberikan pengarahan, mengenai etika dan pengembangan diri.

Duta Mulih Menganai

Siswi SMA Negeri 2 Menggala, Menjadi Perwakilan Kab. TUBA, dalam acara Mulih Menganai di Prov Lampung.

Lomba Tari di GSG

Siswa SMA Negeri 2 Menggala memperoleh juara 1 dalalam lomba tari se-Kab. Tulang Bawang.

Tim Paskibraka SMA Negeri 2 Menggala

Tim Paskibraka SMA Negeri 2 Menggala, terpilih untuk mengibarkan Bendera RI pada Acara 17 Agustur, bertempat di Pemda TUBA.

Cerdas Cermat Tingkat Kab. TUBA

Team SMA Negeri 2 Menggala, telah memperoleh Juara 1, dalam lomba cerdas cermat Se Kab. Tulang Bawang.

Group Tari SMAN 2 Menggala

Group Tari SMAN 2 Menggala, berfoto bersama di lapangan SMAN 2 Menggala.

Sabtu, 31 Maret 2012

Calculated Field vs Calculated Item di Pivot Table

Di Pivot Table kita dapat membuat yang namanya Calculated Field dan Calculated Item. Apa beda antar keduanya ?

Berikut adalah perbedaannya :
  • Calculated Field kita gunakan jika kita ingin menambahkan field / kolom baru pada daftar field yang ada.
  • Calculated Item kita gunakan jika ingin menambahkan daftar nilai dari suatu field, dengan ini otomatis menambah item grouping baru. Sebagai catatan, formula tidak boleh menggunakan item dari field lain.
Berikut adalah contoh penggunaan keduanya menggunakan dokumen penjualan_pivot.xlsx yang dapat Anda download disini.

Penggunaan Calculated Field

Misalkan kita ingin menambahkan satu field, yaitu PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10% dari tiap nilai penjualan pada Pivot Table kita. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hal tersebut :
  • Buka sheet "Pivot" dan arahkan kursor ke area Pivot Table kita.
  • Pada ribbon "PivotTable Tools" | "Options", klik button "Formula" dan pilih "Calculated Field".

  • Pada kotak dialog "Insert Calculated Field" yang muncul, masukkan nilai berikut di bawah ini kemudian klik tombol "OK" :
    • Name     : PPN
    • Formula  :  = nilai_penjualan * 0.1

  • Field baru, "Sum of PPN" akan muncul pada Pivot Table kita.

  • Selesai.

Penggunaan Calculated Item

Misalkan kita ingin menambahkan satu nilai pada field "month",  yaitu Q1 yang mewakili total penjualan pada bulan 1 s/d 3. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hal tersebut :
  • Buka sheet "Pivot" dan arahkan kursor ke area nilai "month" pada Pivot Table kita.

  • Pada ribbon "PivotTable Tools" | "Options", klik button "Formula" dan pilih "Calculated Item".
  • Pada kotak dialog "Insert Calculated Item in "month"" yang muncul, masukkan nilai berikut di bawah ini kemudian klik tombol "OK" :
    • Name     : Q1
    • Formula  :  = '1'+ '2'+ '3'

  • Item baru pada "month" yaitu "Q1" - yang merupakan penjumlahan dari nilai terkait dari bulan 1 s/d 3 - akan muncul pada Pivot Table kita.

  • Selesai.

Membulatkan Angka di Excel 2007

Pendahuluan

Ketika "bermain" dengan pengolahan angka di Excel, kita pasti sering mendapatkan angka pecahan - memiliki angka di belakang titik desimal. Contoh : 
  • 2200.3333
  • 99.9999
  • 10000.2145
  • dan lain-lain
Dan pada kebanyakan kasus, Anda ingin membulatkan angka tersebut dengan nilai terdekatkan. Atau dengan kata lain kita ingin melakukan rounding angka.

Function apa yang kita bisa gunakan ?  Berikut adalah daftar function tersebut dibagi dalam beberapa kategori pembulatan.

Pembulatan Dasar (Basic Rounding)

  1. ROUND(number, number of digits) - digunakan untuk membulatkan angka sampai digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUND(1.3, 0) => 1
    • ROUND(1.3, 1) => 1.3
    • ROUND(1.5, 0) => 2
    • ROUND(1.5, 1) => 1.5
    • ROUND(12.456, 1)  =>  12.5
    • ROUND(12.456, 2)  =>  12.46

  2. ROUNDDOWN(number, number of digits) - digunakan untuk membulatkan angka ke bawah dari digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUNDDOWN(1.3, 0) => 1
    • ROUNDDOWN(1.3, 1) => 1.3
    • ROUNDDOWN(1.5, 0) => 1
    • ROUNDDOWN(1.5, 1) => 1.5
    • ROUNDDOWN(12.456, 1)  =>  12.4
    • ROUNDDOWN(12.456, 2)  =>  12.45

  3. ROUNDUP(number, number of digits)  - digunakan untuk membulatkan angka ke atas dari digit yang ditentukan.
    Contoh :
    • ROUNDUP(1.3, 0) => 2
    • ROUNDUP(1.3, 1) => 1.3
    • ROUNDUP(1.5, 0) => 2
    • ROUNDUP(1.5, 1) => 1.5
    • ROUNDUP(12.456, 1)  =>  12.5
    • ROUNDUP(12.456, 2)  =>  12.46

Pembulatan Lanjut (Advanced Rounding)

  1. MROUND(number, multiple) - digunakan untuk membulatkan angka ke atas dari angka multiple yang digunakan.
    Contoh :
    • MROUND(11, 5) => 10
    • MROUND(12, 5) => 10
    • MROUND(12.5, 5) => 15
    • MROUND(13, 5) => 15

  2. FLOOR(number, significance) - digunakan untuk membulatkan ke bawah dari angka significance (multiple) yang digunakan.
    Contoh :
    • FLOOR(11, 5) => 10
    • FLOOR(12, 5) => 10
    • FLOOR(12.5, 5) => 10
    • FLOOR(13, 5) => 10

  3. CEILING(number, significance) - digunakan untuk membulatkan ke atas dari angka significance (multiple) yang digunakan.
    Contoh :
    • CEILING(11, 5) => 15
    • CEILING(12, 5) => 15
    • CEILING(12.5, 5) => 15
    • CEILING(13, 5) => 15

Download Source

Anda dapat mengunduh contoh dokumen yang menggunakan rounding dari url berikut : 

PivotTable : Merubah Urutan Field List

Anda sering kebingungan mencari field dari dialog PivotTable Field List ? Anda tidak sendirian pastinya karena field list ini tidak terurut secara alfabetik.  Bagaimana untuk mengurutkannya secara alfabetik sehingga mudah ditemukan ?

Berikut adalah langkah-langkahnya :
  1. Klik area PivotTable kita.
  2. Klik tab "Pivot Tools | Options" pada Ribbon.
  3. Klik "Options" pada grouping "PivotTable".



  4. Pada dialog "PivotTable Options" yang muncul klik tab "Display"
  5. Pada bagian "Field List" pilih opsi "Sort A to Z"


  6. Klik tombol "OK".
  7. Sekarang "Field List" sudah terurut secara alfabetik.
  8. Selesai.

Penggunaan Fungsi Index dan Match pada Excel 2007

Pendahuluan

Dalam keseharian pengolahan data dalam Excel hampir dipastikan Anda akan terlibat dalam dua kondisi berikut :
  • Memerlukan pencarian dari suatu nilai terhadap range data tertentu ( referensi ).
  • Pencarian terhadap referensi tersebut harus cukup dinamis, ini dalam arti dapat mencari dan mengambil data dari kolom / baris manapun yang kita tentukan.
Untuk keperluan hal tersebut, kita dapat melakukannya dengan mudah dari penggunaan dua fungsi Excel yaitu INDEX dan MATCH.

Fungsi INDEX

Fungsi INDEX adalah fungsi yang cukup sederhana - yang digunakan untuk mendapatkan nilai dari suatu cell berdasarkan pencarian pada suatu  definisi table / data range dari worksheet kita. 

Pencarian digunakan berdasarkan informasi posisi kolom dan baris dengan acuan dari kolom dan baris pertama table / data range tersebut. 

Syntax fungsi INDEX adalah sebagai berikut :

INDEX(array, row_num, [column_num])

Keterangan :
  • array : adalah table / range data yang terdiri dari satu atau beberapa kolom dan baris.
  • row_num : adalah angka yang menunjukkan posisi baris dengan acuan dari cell pertama ( kolom / baris ujung kiri atas ) dari array.
  • column_num :  adalah angka yang menunjukkan posisi kolom dengan acuan dari kolom / baris pertama dari array. Argumen ini bersifat opsional (boleh digunakan atau tidak).

Penjelasan mengenai fungsi INDEX ini dapat diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini. Terlihat ada satu formula "=INDEX(B3:B8, 4, 2)" yang mengambil data dari posisi 2 kolom dan 4 baris dari B3 ( cell pertama dari array / data range B3:D4 ). Hasil dari fungsi ini adalah nilai dari cell C6, yaitu nilai 20.


Gambar 1. Ilustrasi Contoh Penggunaan Fungsi Index

Gambar berikut menunjukkan contoh penggunaan fungsi INDEX pada Excel.


Gambar 2. Contoh Penggunaan Fungsi Index pada Excel 2007

Fungsi MATCH

Fungsi MATCH adalah fungsi yang digunakan untuk mencari suatu nilai dari suatu range yang terdapat pada suatu kolom atau baris, tapi tidak kedua-duanya. 

Syntax fungsi MATCH adalah sebagai berikut :

MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type])

Keterangan :
  • lookup_value : adalah nilai yang ingin dicari pada lookup_array.
  • lookup_array : adalah range data dari suatu kolom ataupun baris.
  • match_type :  adalah angka yang menunjukkan tipe pencocokan sebagai berikut :
    •  1 : jenis pencocokan dimana lookup_array dalam keadaan terurut secara ascending (kecil ke besar). Pencocokan dilakukan dengan mengambil nilai terbesar dari range data yang lebih kecil atau sama dari lookup_value.
    •  0 :  jenis pencocokan dimana pada lookup_array dicari data yang sama persis dengan lookup_value. Urutan data tidak menjadi masalah. Jika diketemukan lebih dari satu data yang sama, maka akan diambil data yang pertama kali diketemukan secara sekuensial.
    • -1 :  jenis pencocokan dimana lookup_array dalam keadaan terurut secara descending (besar ke kecil).  Pencocokan dilakukan dengan mengambil nilai terkecil dari range data yang lebih besar atau sama dari lookup_value.

Untuk kejelasan match_type ini, perhatikan ilustrasi pada Gambar 3 di bawah ini. Pada contoh tersebut nilai lookupnya adalah 3, yang kemudian dicari pada data array dengan tiga kelompok susunan data seperti tampak pada gambar. 

Dengan pilhan tiap tipe mulai dari -1, 0 dan 1 didapatkan posisi dari fungsi match masing-masing adalah 5, 2, dan 4.


Gambar 3. Ilustrasi Contoh Penggunaan Match Type (Skema Pertama)

Contoh lainnya terlihat pada Gambar 4 di bawah ini. Pada kasus ini nilai lookupnya adalah 4 yang dicari pada data array dengan nilai 1, 2, 3, 3, 5, 5 dan 6 (sama dengan contoh sebelumnya). Dengan pilhan tiap  tipe mulai dari -1, 0 dan 1 didapatkan posisi dari fungsi match masing-masing adalah 3, NA (Not Available / Tidak Ditemukan), dan 4.


Gambar 4. Ilustrasi Contoh Penggunaan Match Type (Skema Kedua)

Gambar-gambar berikut menunjukkan beberapa contoh penggunaan match pada Excel 2007 (klik pada gambar untuk memperbesar).


Gambar 5. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (1)



Gambar 6. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (2)



Gambar 7. Contoh Penggunaan Match pada Excel 2007 (3)

Penggunaan dari Gabungan Fungsi INDEX dan MATCH

Seperti dijelaskan sebelumnya, penggabungan fungsi INDEX dan MATCH akan menghasilkan solusi pencarian data yang cukup powerful dimana kita dapat mencari dari referensi berdasarkan kolom / baris yang kita inginkan.

Syntax dari penggabungan fungsi ini tampak seperti berikut :

INDEX(array, MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]), column_num)

jika yang dicari adalah data range baris pada suatu kolom, atau.. 


INDEX(array, row_num, MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]))

jika yang dicari adalah data range kolom pada suatu baris.

Sekilas solusi ini mirip dengan fungsi VLOOKUP yang telah kita bahas sebelumnya. Namun dengan fungsi VLOOKUP kita terbatas pada pencarian pada kolom pertama pada data range referensi dan harus terurut, sedangkan dengan penggabungan fungsi ini kita bisa mencari dari kolom manapun dan tidak perlu dalam keadaan terurut (sesuai match_type tentunya).

Berikut adalah dua gambar contoh penggunaan dari gabungan kedua fungsi INDEX dan MATCH.

Gambar 8. Contoh Penggunaan Index dan Match (1)


Gambar 9. Contoh Penggunaan Index dan Match (2)

Kesimpulan

Fungsi MATCH dan INDEX masing-masing merupakan fungsi untuk melakukan pencarian dan navigasi dari suatu table / data range. Bedanya fungsi MATCH mengembalikan nilai posisi sedangkan fungsi INDEX mengembalikan nilai dari suatu posisi cell.

Penggabungan kedua fungsi tersebut menjadi solusi yang sangat baik sebagai alternatif dari fungsi VLOOKUP yang telah dikenali sebagai fungsi untuk mencari / lookup suatu nilai referensi.

Fungsi VLookup Pada Excel 2007

Pendahuluan

Jika Anda sudah bekerja dengan jumlah data yang cukup besar di Excel, biasanya data tersebut akan dibagi ke dalam beberapa sheet terpisah. Tujuannya agar data tetap dapat terkateogri dengan baik sehingga lebih mudah dicari.

Nah, tapi bagaimana Anda menghubungkan data dari berbagai sheet tersebut jika saling berelasi ?

Salah satunya adalah dengan cara lookup value atau mencari nilai padanan dari suatu cell ke table lain - baik sheet yang sama maupun terpisah.

Untuk melakukan lookup, Excel menyediakan dua fungsi berikut :
  • vlookup (vertical lookup).
  • hlookup (horizontal lookup).
Dan pada artikel ini, akan ditunjukkan contoh penggunaan fungsi vlookup - yaitu melakukan lookup dengan referensi data vertikal (row based). 



Terkait syntax vlookup di bawah ini, gambar di atas mengilustrasikan mekanisme lookup ini, dimana :
  1. data sumber (lookup value) dari cell bernilai "kode 3" akan dicari ke suatu table referensi (table_array) .
  2. kolom pertama (kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4) dari table_array berfungsi sebagai kunci (key).
  3. dari proses lookup kita akan dapatkan posisi di baris ke 3.
  4. setelah itu kita akan mengambil kolom yang kita inginkan (col_index_num)  dari baris tersebut. 

Syntax :

VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, range_lookup)

Keterangan :
  • lookup_value     : nilai yang akan dicari ke table_array
  • table_array      : range nilai dimana terdapat nilai yang dicari
  • col_index_num    : indeks kolom yang dicari
  • range_lookup    : berisi nilai 0 atau 1. Nilai 1 artinya jika tidak ada nilai yang cocok, maka akan dicari pendekatannya.

Contoh Penggunaan VLookup

Kita akan mencoba menggunakan vlookup untuk mencari referensi nama produk dari kode produk dalam suatu daftar transaksi. 
  • Download file contoh data_vlookup.xlsx dari link berikut :
  • Jalankan aplikasi MS Excel 2007 dan buka file tersebut
  • File ini berisi dua sheet :
    • transaksi_penjualan : berisi contoh data transaksi penjualan
    • master_produk : berisi data lengkap referensi produk


  • Buka sheet transaksi_penjualan. Pada sheet ini tidak ada informasi nama produk, yang ada adalah data kode produk. Dan melalui nilai kode produk ini kita akan cari data nama produk yang terdapat pada sheet master_produk.
  • Sisipkan 1 kolom kosong diantara kolom E (kode_produk) dan F (jumlah_pembelian) sehingga F bergeser ke G. Pada kolom F1 isikan nilai "nama produk"


  • Cell-cell yang berada di bawah kolom F (nama produk) ini akan dicari dari sheet master_produk berdasarkan nilai cell pada kolom E (kode_produk) dengan fungsi VLookup.
  • Namun sebelumnya pastikan bahwa table data pada sheet master_produk terurut (sorted) pada kolom B (kode_produk).
  • Pada kolom F2 masukkan fungsi vlookup sebagai berikut :

    =VLOOKUP(E2,master_produk!$B$2:$F$42,3)

    dimana E2 menunjukkan nilai dari kode produk, yang akan dicari ke table dengan range B2 s/d F42 di sheet master_produk. Dari range ($B$2:$F$42) tersebut pastikan kolom pertama adalah kolom B (kode produk) sebagai referensi. Setelah itu kita ambil kolom ketiga dari range yang merupakan nama produk.



  • Anda seharusnya mendapatkan nama produk "salak 1 kg" pada cell F2.
  • Copy cell F2 ke seluruh baris di bawah. Anda seharusnya mendapatkan hasil sebagai berikut di bawah ini.


  • Selesai

Video Tutorial

Bagi Anda yang mungkin masih bingung dengan penggunaan fungsi VLOOKUP dapat coba melihat video tutorial kami berikut ini :
 

Contoh Penggunaan Fungsi SUMIF

Pendahuluan

SUMIF adalah fungsi penjumlahan nilai pada suatu range data dengan pengkondisian atau filter yang ditentukan oleh kita. 

Syntax dari fungsi SUMIF adalah sebagai berikut :

SUMIF(range, criteria, [sum_range])

Keterangan
  • range : adalah range dari cell-cell yang ingin kita evaluasi berdasarkan kriteria yang akan kita tentukan.
  • criteria : kondisi atau aturan filter yang ingin kita gunakan.
  • sum_range : jika ini disebutkan maka range ini yang akan jadi acuan untuk mengambil nilai, tetapi posisinya sesuai dengan kolom - baris dari range yang terfilter.

Contoh Penggunaan

  • Sebagai contoh, kita memiliki data range seperti terlihat di bawah ini  (A2:D10). Yang ingin kita lakukan adalah mengambil total dari Kacang saja kemudian ditempatkan hasilnya pada D11.


  • Tempatkan cursor pada cell D11 dan ketikkan formula berikut :

    =SUMIF(D3:D10,"=Kacang",C3:C10)

    ini artinya dari range kriteria dari D3:D10, kita mengambil yang nilainya Kacang saja. Setelah itu ambil range nilai yang akan dijumlah yaitu C1:C10.

  • Hasilnya akan terlihat sebagai berikut. Nilai 15 didapatkan sebagai total jumlah untuk Kacang saja.


  • Selesai

Download Contoh

Klik disini untuk mendownload contoh worksheet yang berisi penggunaan SUMIF pada artikel ini.

Mengambil Bagian dari Teks (Substring)

Fungsi SUBSTRING terdapat di beberapa bahasa pemograman yang digunakan untuk mengambil sebagian dari string / teks. Bagaimana dengan di Excel ?

Untuk ini kita menggunakan fungsi MID, syntaxnya sebagai berikut :

MID(text, start_num, num_of_chars)

dimana :
  • text : adalah teks / string yang akan diolah
  • start_num : posisi indeks / karakter awal
  • num_of_chars : jumlah karakter yang akan diambil

Contoh :
  • MID("belajarexcel.info", 1, 7) => belajar
  • MID("belajarexcel.info", 13, 10) => .info